ANALISIS KANDUNGAN BAHAN MAKANAN TAMBAHAN BERBAHAYA PADA IKAN ASIN DI KOTA BENGKULU DAN ENGGANO

Ikan asin merupakan produksi bahan ikan segar yang pengelolaannya ditambahkan Bahan Tambahan Makanan (BTM). Kandungan garam pada proses pengawetan 15-20%. Kondisi saat ini dengan keterbatasan produk maka pengolahan cara tradisional BTM kimia berbahaya bagi kesehatan. Penelitian bertujuan untuk mendeteksi adanya kandungan dan jumlah kadarnya dijual di Kota Bengkulu Pulau Enggano. Jenis penelitian diskriptif yaitu melihat kadar makanan tambahan digunakan sebagai pengawet asin. Hasil uji kulitatif bahwa diperdagangkan Enggano sebanyak 28 jenis semua positif formalin. kuantitatif formalin berkisar antara 0,04% - 0,41%. Salah satu alternatif bisa pengganti berupa penambahan bumbu-bumbu. Dalam bumbu-bumbu tersebut terkandung senyawa bioaktif bersifat antibakteri antioksidan. Selain memberi rasa lebih enak, juga akan berpengaruh terhadap warna, bau, tekstur, aroma daya awet dapat memperbaiki dihasilkan.